Text
Penerapan metode simple multi atribute rating technique exploiting ranks (SMARTER) untuk pemetaan lahan pertanian tanaman padi
Pemetaan lahan untuk budidaya tanaman padi masih sering menghadapi kendala dalam pemilihan lahan dan terkadang para petani memilih untuk menggunakan lahan yang kurang produktif, Selain itu, membuka lahan di wilayah yang tidak sesuai dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi dari pada nilai hasil dari komoditas pertanian seperti tanaman padi. Tingginya permintaan akan lahan, keterbatasan lahan pertanian yang subur dan berpotensi, serta persaingan penggunaan lahan antara sektor pertanian dan non-pertanian juga menjadi faktor utama Selain itu, kurangnya pengetahuan dan pemahaman petani tentang karakteristik lahan yang akan ditanami dan jenis tanaman pertanian yang sesuai, serta kesulitan dalam mendapatkan data yang akurat tentang karakteristik lahan dapat menyulitkan para petani. Penggunaan sistem pendukung keputusan (SPK) dalam sektor pertanian memudahkan petani dengan pengambilan keputusan yang terotomatisasi serta sistem pendukung keputusan (SPK) memungkinkan perencanaan matang sebelum petani memulai tindakan terkait lahan mereke Dengan sistem pendukung keputusan (SPK) petani dapat merancang strategi dan langkah-langkah yang optimal untuk meningkatkan produktivitas tanaman Keberhasilan SPK terletak pada kemampuannya menyediakan informasi yang relevan dan akurat, membantu petani membuat keputusan yang lebih tepat dalam manajemen lahan pertanian mereka. Dengan demikian, SPK tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendukung upaya petani dalam mencapai hasil pertanian yang lebih baik. Sistem pendukung keputusan yang dikombinasikan dengan metode SMARTER dapat membantu petani untuk membuat keputusan melalui perencanaan yang baik sebelum memulai kegiatan budidaya lahan padi. Metode SMARTER dalam penelitian ini diproses dengan pembobotan rank order centroid (ROC) dimana kriteria yang ada memiliki bobot berdasarkan tingkat prioritas dan dapat memetakan lahan padi menjadi empat kategori yakni kategori S1(Sangat Sesuai) S2(Cukup Sesuai) S3(sesuai Marjinal) N(Tidak Sesuai). Dari 30 data yang diolah didapatkan hasil bahwa sekitar 56,6% dalam kelompok S2(cukup sesuai), 23,3% dalam kelompok S3(sesuai marginal) dan 20% dalam kelompok N(tidak sesuai). Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan nilai akurasi sebesar 76% serta hasil kuesioner uji pengguna yaitu mencapai 89,28%, sementara uji coba ahli sistem mencapai 100%. Melihat presentase tersebut, maka Sistem pemetaan lahan pertanian tanaman padi dengan metode SMARTER dinilai layak untuk digunakan sebagai alat penentu kesesuaian lahan tanaman padi.
Tidak tersedia versi lain