Text
Penerapan metode fuzzy-simple additive weighting untuk penentuan calon peserta sertifikasi anggota tim penyusun amdal (ATPA) di perusahaan jasa perizinan amdal
Dalam perusahaan jasa perizinan AMDAL, penentuan karyawan untuk dicalonkan menjadi peserta sertifikasi Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA) sangat penting. Namun, saat ini proses penilaian calon peserta sertifikasi ATPA masih mengalami beberapa kendala. Hasil penilaian seringkali dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kurang transparan, serta tidak didasari oleh pertimbangan yang jelas. Hal ini ditambah juga dengan tidak adanya bobot dari setiap kriteria yang dipakai dalam penilaian yang berjalan sehingga penentuan menjadi semakin kurang tepat dan efektif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibuatlah sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) dengan menerapkan metode Fuzzy Simple Additive Weighting (F-SAW) dalam menilai calon peserta sertifikasi ATPA. Metode ini diharapkan dapat mempermudah serta meningkatkan efektivitas dan ketepatan penentuan calon peserta ATPA berdasarkan kriteria-kriteria dan bobot penilaian yang ditentukan. Adapun kriteria beserta bobot yang digunakan adalah jumlah SHP yang dihasilkan, penguasaan dalam pemakaian peralatan teknis, jumlah peta yang sudah dihasilkan, jumlah SHP eror, penguasaan aplikasi multimedia, jumlah keikutsertaan dalam pelatihan teknis, lama bekerja, penguasaan dalam penggunaan aplikasi office, jumlah keikutsertaan dalam konpub, kehadiran, dan jumlah complain yang masing-masing mempunyai bobot sebesar 12%, 10%, 10%, 7%, 6%, 10%, 10%, 10%, 8%, 10%, dan 7%. Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan bahwa karyawan PM memiliki peringkat pertama dengan nilai hasil perhitungan metode F-SAW sebesar 85,16666667, dilanjutkan dengan karyawan MJI dan MD di peringkat ke-2 dan ke-3 dengan nilai 82,25 dan 82,16666667. Hasil perhitungan menunjukan bahwa terdapat perubahan dari penentuan calon peserta sertifikasi ATPA setelah diterapkannya metode F-SAW. Dalam penelitian ini telah dilakukan uji kelayakan pada aplikasi, dengan nilai kelayakan sebesar 100% untuk uji ahli sistem dan 92.74% untuk uji pengguna, yang mengindikasikan bahwa aplikasi sangat layak untuk diimplementasikan. Nilai pengukuran dalam penentuan calon peserta sertifikasi ATPA menjadi lebih tepat dikarenakan pada uji hasil mendapatkan nilai sebesar 0.757017544 dan berada pada kategori tinggi/kuat, hal tersebut dikarenakan sistem memiliki perubahan yang baik antara sebelum dan sesudah menggunakan metode F-SAW.
Tidak tersedia versi lain