Text
Penerapan metode fuzzy c-means untuk evaluasi kinerja pejabat pembuat akta tanah (PPAT) wilayah kerja kantor pertanahan kabupaten bogor
Kondisi yang saat ini terjadi adalah semakin meningkatnya volume banyaknya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), terbukti dari banyaknya yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor. Keberadaan PPAT dalam rangka menunjang kegiatan pensertipikatan tanah banyak menimbulkan persepsi atau pendapat dari masyarakat yang berbeda-beda. Ada yang beranggapan baik, cukup baik maupun kurang baik terhadap peran PPAT. Banyaknya permasalahan dibidang pertanahan yang timbul berakibat pada terhambatnya proses pelayanan, bahkan permasalahan tersebut cenderung semakin lama semakin meningkat, ditambah dengan adanya persepsi sebagian masyarakat bahwa pengurusan pelayanan pertanahan di Kantor Pertanahan sering terkesan lambat, berbelit dan membutuhkan biaya yang besar, maka dari itu dengan semakin banyaknya Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan untuk meminimalisir permasalah yang datang, tentunya Kantor Pertanahan wajib melakukan evaluasi kinerja terhadap Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dengan melakukan pengelompokkan, pemetaan atau penetapan berdasarkan nilai kegiatan yaitu, pelanggaran yang dilakukan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) disengaja atau tidak disengaja, pengaduan masyarakat terhadap Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan laporan bulanan yang wajib dilaporkan kepada Kantor Pertanahan Pengambilan keputusan untuk mengelompokkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dapat dilakukan dengan cara melihat secara sesuai dengan derajat keanggotaannya. Maka diperlukan perhitungan untuk dapat mengelompokkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) berdasarkan keanggotaannya dengan kategori baik, cukup baik dan kurang baik. Fuzzy C-Means adalah sekelompok algoritma yang menggunakan klasterisasi. metode ini digunakan untuk menganalisis permasalahan yang ada lalu dikelompokkan untuk bahan evaluasi dengan mengelompokkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sehingga akan dapat hasil perhitungan kedalam kategori baik, cukup baik dan kurang baik. Penerapan Fuzzy C-Means dapat digunakan untuk mengelompokkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Wilayah Kabupaten Bogor. Hasil yang dilakukan sudah dilakukan uji kelayakan pada aplikasi yang dibangun, dengan nilai kelayakan sebesar 100% yang bermakna aplikasi yang dibangun sangat layak dan juga sudah dilakukan uji akurasi dengan menggunakan rumus confussion matrix dengan hasil akurasi 80%.
Tidak tersedia versi lain